oh-yuri photo rjobp2jpg.gif oh-tiffany photo nz4pfjpg.gif oh-taeyeon photo 2mepg6bjpg.gif oh-jessica photo 2d0lz0z.gif oh-hyoyeon photo 29vgin8.gif oh-sunny photo 2rdi4og.gif oh-sooyoung photo 120hv90.gif oh-yoona photo 2nk5dtv.gif oh-seohyun photo 16beqt2.gif

Rabu, 19 Februari 2014

Profil

SELAMAT DATANG DI SKSI (SUMBER KU SUMBER INFO)

SMAN 1 DRIYOREJO

Alamat : Jl. Raya Tenaru, Driyorejo, Gresik.
Provinsi : Jawa Timur
Bujur : 112.626343 
Lintang : -7.353529 
Kode Pos : 61177
No. Telp : 031- 7507072
Website : www.smandry.com
Twitter : @smandry_gresik

About Smandry ~
Sekolah kami berada di daerah Gresik bagian selatan, tepatnya di kecamatan Driyorejo desa Tenaru. Tidak sedikit prestasi yang kami raih. Walaupun begitu sekolah kami masih belum bisa merdeka, kenapa? Karena banjir tahunan menghantui kami setiap musim penghujan. Sudah banyak  hal-hal yang kami lakukan untuk menangulanginya, namun apalah daya karena sekolah kami berdekatan dengan sawah sehingga sangat sulit untuk mencegahnya.


Setiap ada kekurangan pasti ada kelebihan kalimat itulah yang memicu kami untuk menorehkan berbagai macam prestasi diantaranya yaitu menjadi SEKOLAH ADIWIYATA MANDIRI Tingkat Nasional. Itulah sedikit informasi tentang sekolah kami kalau mau tahu lebih dalam follow twitter sekolah kami @smandry_gresik 

Minggu, 09 Februari 2014

Shalat Jenazah

Hai, SKSI mau update lagi nihh..
tadi kan B. inggris,, sekarang SKSI mau update buat persiapan ujian praktek agama... Yaitu Shalat Jenazah, buat kalian yang ngga tau do'a nya atau tata caranya.. semak baik baik yahhh..
                                           Sholat Jenazah

1. Lafazh Niat Shalat Jenazah :

"Ushalli ‘alaa haadzal mayyiti fardlal kifaayatin makmuuman/imaaman lillaahi ta’aalaa.."

Artinya:
"Aku niat shalat atas jenazah ini, fardhu kifayah sebagai makmum/imam lillaahi ta’aalaa.."

2. Setelah Takbir pertama membaca: Surat "Al Fatihah."

3. Setelah Takbir kedua membaca Shalawat kepada Nabi SAW : "Allahumma Shalli ‘Alaa Muhamad?"

4. Setelah Takbir ketiga membaca:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Ya Allah! Ampunilah dia (mayat) berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.”

atau bisa secara ringkas :

"Allahummagh firlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu anhu.."

Artinya:
"Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat, sejahtera dan maafkanlah dia"

5. Setelah takbir keempat membaca:
"Allahumma la tahrim naa ajrahu walaa taftinnaa ba’dahu waghfirlanaa walahu.."

Artinya:
"Ya Allah janganlah kami tidak Engkau beri pahalanya, dan janganlah Engkau beri fitnah kepada kami sesudahnya, dan berilah ampunan kepada kami dan kepadanya"

6. "Salam" kekanan dan kekiri.

#Catatan: Jika jenazah wanita, lafazh ‘hu’ diganti ‘ha’.

Gimana sekarang udah tau kan,,(?) oh yahhh semoga ujian praktek agamanya lulus nya,, termasuk semua pelajaran :)

Puisi

Hallo sobat,,, ketemu lagi dengan S.K.S.I :)
tadi kan udah posting Pantun, sekarang SKSI mau share Puisi^^ langsung yuk kita simak bareng bareng :)


Judul contoh puisinya adalah Palung Cinta Mama Papa, terdiri dari empat paragraf singkat yang mengungkapkan suasana hati penulis. Yang tertarik, mari kita baca langsung berikut!
Palung Cinta Mama Papa 
Kasih sayangmu dalam
Melebih palung laut manapun
Senyumanmu inti bumi yang menghangatkan hati
Kalian lapisan SIAL melindungi bahaya 
Kalian menguatku seperti gunung
Cinta kalian seindah batu permata
Cintamu tak henti mengalir di ngarai
Walau di erosi masalah 
Hatiku mengguncang gempa tektonik, ku tahu kalian kecewa padaku
Akan kesalahanku, hatiku membentuk patahan-patahan
Mungkin kesalahanku kan melebih tingginya bukit apapun
Terkadang mama menyembunyikan rasa sakit sedalam hiposentrum  
Mama Papa…cintaku tak tergantikkan bak pohon yang tidak bisa direboisasi
Seperti regolit cintakku, dengan berbagai cara
Pa, tak seperti terasering kau mengerosiku dengan kedisiplinan
Kalian mendukungku seperti horizon O tanah paling atas
Ma, Pa, kalian berarti jauh dibandingkan tanah andosol 

Procedure Text ''How to make a Cup of Coppuccino Coffee"

Hallo... SKSI balik lagi nihh,, ^^
oh yah, gimana kabar nya? moga moga baik yahh :)

Okay, berhubung admin ada Ujian Praktek sekolah... admin mau posting Ujian praktek tadi pagi.. yaitu Bahasa Inggris n Fisika,, alhamdulillah tadi ujian praktek admin lulus.. :) tp kali ini admin share nya yang B. Inggris.. langsung aja yahhh,, cekkidott,,

Procedure Text

I will explain ''How to make a cup of coppuccino coffee" ..

           How to make a Cup of Coppuccino Coffee

Materials and Ingredients :

  • Water
  • a teaspoon of coffee
  • three spoons of sugar
  • two spoons of coppuccino
  • a cup
  • a spoon
Steps :
  • First, boil some water in the kettle
  • Then, a teaspoon of coffee into a cup
  • Then, three spoons of sugar into a cup
  • add two spoons of coppuccino
  • Next, fill the cup with boiling water
  • Finally, stir it and a cup of coppuccino coffee is ready to drink,,
gimana mudah kan? ^^

Sabtu, 08 Februari 2014

Jenis jenis Pantun dan Contohnya

Berbalas Pantun


Berbalas Pantun – Pantun Tema Nasehat

Ada kakek yang sudah tua
Sedang berdiri di depan kali
Pemuda janganlah memakai narkoba
Karena bisa merugikan diri sendiri

Ada anak sedang membaca
Sambil memakan pulut ketan
Saya tak akan memakai narkoba
Karena itu perbuatan setan

Jalan-jalan ke tanah Jogja
Jangan lupa sama pacar
Wahai kamu anak remaja
Janganlah suka bertindak kasar

Ada bunga rapih di tata
Warna cantik berbelah-belah
Wahai engkau kakak tercinta
Maafkan aku yang telah bersalah

Ada wanita separuh baya
Punya sakit tapi ditahan
Jangan meminta maaf kepada saya
Minta maaflah kepada tuhan

Gadis manis siapa yang punya
Yang punya si jantung hati
Terima kasih atas nasehatnya
Akan ku ingat sampai mati



Berbalas Pantun – Pantun Tema Cinta
Anak ayam tinggal empat
Ditinggal induknya jalan-jalan
Kami dari IPS 4
Ingin sampaikan pantun pergaulan

Dari hulu menuju kanal
Jangan lagi balik ke hulu
Maunya sih kepingin kenal
Apalah daya hati malu

Pergi kepasar membeli sandal
Jangan lupa membawa duku
Kalau memang kepingin kenal
Katakan saja tak usah malu

Jalan-jalan kepasar baru
Jangan lupa membeli pepaya
Kalau abang boleh tahu
Nama adik siapa

Mengejar ayam siang hari
Ayamnya manjat kelapa
Nama adik andra lita utari
Nama abang siapa

Anak pak lurah namanya sani
Kakinya ketusuk duri
Nama abang hairul dani
Rumah abang di way krui

Pohon randu tumbuh di kota
Taman kota pun jadi terhiasi
Rindu di dada tiada terkira
Karena menanti pujaan hati

Burung terbang menuju kandang
Karena perut sudah terisi
Abang jadi tidak berani datang
Karena bapakmu galak sekali

Kena paku ban harus ditambal
Jangan sampai di bawa jalan
Walau ayahku berkumis tebal
Tapi ayahku bukanlah macan
Buah bacang bukan pepaya
Nanas bersisik bukan berduri
Kalau abang boleh bertanya
Apakah adik masih sendiri

Berlarang kita naik perahu
Layar berkembang di udara
Kalau boleh adik tahu
Apa maksud abang bertanya

Jangan dimakan nasi basi
Karena itu sudah terkena hama
Kalau adik masih sendiri
Bolehkah kita jalan bersama

Menari harus dengan irama
Tapi jangan seorang diri
Boleh saja jalan bersama
Asal jangan mencuri hati

Menjangan bukanlah rusa
Kalau dikejar akan berlari
Kalau memang ada rasa
Apa tak boleh jatuh hati

Menulis pakailah tinta
Janganlah memakai gincu
Apa benar abang cinta
Atau abang Cuma merayu

Bedak pupur dibuat dari sagu
Untuk mengias wajah sendiri
Wahai adik janganlah ragu
Abang cinta setengah mati

Begadang makannya wajib
Hisab juga rokok cerutu
Kalau abang cinta adik
Katakan saja  i love you

Cinta itu ikatan hati
Jangan dibuat semaunya
Mari kita mengikat janji
Untuk bersama selamanya

Pantun Adat

Menanam kelapa di pulau Bukum
Tinggi sedepa sudah berbuah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar di Kitabullah

Ikan berenang didalam lubuk
Ikan belida dadanya panjang
Adat pinang pulang ke tampuk
Adat sirih pulang ke gagang

Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pusaka

Bukan lebah sembarang lebah
Lebah bersarang dibuku buluh
Bukan sembah sembarang sembah
Sembah bersarang jari sepuluh

Pohon nangka berbuah lebat
Bilalah masak harum juga
Berumpun pusaka berupa adat
Daerah berluhak alam beraja

Pantun Agama

Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa

Daun terap di atas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba

Bunga kenanga di atas kubur
Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa

Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat dipintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang

Pantun Budi

Bunga cina di atas batu
Daunnya lepas kedalam ruang
Adat budaya tidak berlaku
Sebabnya emas budi terbuang

Diantara padi dengan selasih
Yang mana satu tuan luruhkan
Diantara budi dengan kasih
Yang mana satu tuan turutkan

Apa guna berkain batik
Kalau tidak dengan sujinya
Apa guna beristeri cantik
Kalau tidak dengan budinya

Sarat perahu muat pinang
Singgah berlabuh di Kuala Daik
Jahat berlaku lagi dikenang
Inikan pula budi yang baik

Anak angsa mati lemas
Mati lemas di air masin
Hilang bahasa karena emas
Hilang budi karena miskin

Biarlah orang bertanam buluh
Mari kita bertanam padi
Biarlah orang bertanam musuh
Mari kita menanam budi

Ayam jantan si ayam jalak
Jaguh siantan nama diberi
Rezeki tidak saya tolak
Musuh tidak saya cari

Jikalau kita bertanam padi
Senanglah makan adik-beradik
Jikalau kita bertanam budi
Orang yang jahat menjadi baik

Kalau keladi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas
Kalau budi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas

Pantun Jenaka

Pantun Jenaka adalah pantun yang bertujuan untuk menghibur orang yang mendengar, terkadang dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban, sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan pantun jenaka diharapkan suasana akan menjadi semakin riang. Contoh:

Di mana kuang hendak bertelur
Di atas lata dirongga batu
Di mana tuan hendak tidur
Di atas dada dirongga susu

Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat

Sakit kaki ditikam jeruju
Jeruju ada didalam paya
Sakit hati memandang susu
Susu ada dalam kebaya

Naik kebukit membeli lada
Lada sebiji dibelah tujuh
Apanya sakit berbini janda
Anak tiri boleh disuruh

Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya

Jalan-jalan ke rawa-rawa
Jika capai duduk di pohon palm
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm

Limau purut di tepi rawa,
buah dilanting belum masak
Sakit perut sebab tertawa,
melihat kucing duduk berbedak

jangan suka makan mentimun
karna banyak getahnya
hai kawan jangan melamun
melamun itu tak ada gunanya

Pantun Kepahlawanan

Pantun kepahlawanan adalah pantun yang isinya berhubungan dengan semangat kepahlawanan

Adakah perisai bertali rambut
Rambut dipintal akan cemara
Adakah misai tahu takut
Kamipun muda lagi perkasa

Hang Jebat Hang Kesturi
Budak-budak raja Melaka
Jika hendak jangan dicuri
Mari kita bertentang mata

Kalau orang menjaring ungka
Rebung seiris akan pengukusnya
Kalau arang tercorong kemuka
Ujung keris akan penghapusnya

Redup bintang haripun subuh
Subuh tiba bintang tak nampak
Hidup pantang mencari musuh
Musuh tiba pantang ditolak

Esa elang kedua belalang
Takkan kayu berbatang jerami
Esa hilang dua terbilang
Takkan Melayu hilang dibumi

Pantun Kias

Ayam sabung jangan dipaut
Jika ditambat kalah laganya
Asam digunung ikan dilaut
Dalam belanga bertemu juga

Berburu kepadang datar
Dapatkan rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagaikan bunga kembang tak jadi

Anak Madras menggetah punai
Punai terbang mengirap bulu
Berapa deras arus sungai
Ditolak pasang balik kehulu

Kayu tempinis dari kuala
Dibawa orang pergi Melaka
Berapa manis bernama nira
Simpan lama menjadi cuka

Disangka nenas ditengah padang
Rupanya urat jawi-jawi
Disangka panas hingga petang
Kiranya hujan tengah hari

Pantun Nasihat

Kayu cendana di atas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang

Kemuning ditengah balai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri

Parang ditetak kebatang sena
Belah buluh taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak penuh menaruh ilmu

Padang temu padang baiduri
Tempat raja membangun kota
Bijak bertemu dengan jauhari
Bagaikan cincin dengan permata

Ngun Syah Betara Sakti
Panahnya bernama Nila Gandi
Bilanya emas banyak dipeti
Sembarang kerja boleh menjadi

Jalan-jalan ke kota Blitar
jangan lupa beli sukun
Jika kamu ingin pintar
belajarlah dengan tekun

Pantun Percintaan

Coba-coba menanam mumbang
Moga-moga tumbuh kelapa
Coba-coba bertanam sayang
Moga-moga menjadi cinta

Limau purut lebat dipangkal
Sayang selasih condong uratnya
Angin ribut dapat ditangkal
Hati yang kasih apa obatnya

Ikan belanak hilir berenang
Burung dara membuat sarang
Makan tak enak tidur tak tenang
Hanya teringat dinda seorang

Anak kera di atas bukit
Dipanah oleh Indera Sakti
Dipandang muka senyum sedikit
Karena sama menaruh hati

Ikan sepat dimasak berlada
Kutunggu di gulai anak seberang
Jika tak dapat di masa muda
Kutunggu sampai beranak seorang

Kalau tuan pergi ke Tanjung
Kirim saya sehelai baju
Kalau tuan menjadi burung
Sahaya menjadi ranting kayu.

Kalau tuan pergi ke Tanjung
Belikan sahaya pisau lipat
Kalau tuan menjadi burung
Sahaya menjadi benang pengikat

Kalau tuan mencari buah
Sahaya pun mencari pandan
Jikalau tuan menjadi nyawa
Sahaya pun menjadi badan.

Pantun Peribahasa

Berakit-rakit kehulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian

Ke hulu memotong pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Jangan jadi sesal kemudian

Kerat kerat kayu diladang
Hendak dibuat hulu cangkul
Berapa berat mata memandang
Barat lagi bahu memikul

Harapkan untung menggamit
Kain dibadan didedahkan
Harapkan guruh dilangit
Air tempayan dicurahkan

Pohon pepaya didalam semak
Pohon manggis sebasar lengan
Kawan tertawa memang banyak
Kawan menangis diharap jangan

Pantun Perpisahan

Pucuk pauh delima batu
Anak sembilang ditapak tangan
Biar jauh dinegeri satu
Hilang dimata dihati jangan

Bagaimana tidak dikenang
Pucuknya pauh selasih Jambi
Bagaimana tidak terkenang
Dagang yang jauh kekasih hati

Duhai selasih janganlah tinggi
Kalaupun tinggi berdaun jangan
Duhai kekasih janganlah pergi
Kalaupun pergi bertahun jangan

Batang selasih mainan budak
Berdaun sehelai dimakan kuda
Bercerai kasih bertalak tidak
Seribu tahun kembali juga

Bunga Cina bunga karangan
Tanamlah rapat tepi perigi
Adik dimana abang gerangan
Bilalah dapat bertemu lagi

Kalau ada sumur di ladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Kalau ada umurku panjang
Bolehlah kita bertemu lagi

Pantun Teka-teki

Kalau tuan bawa keladi
Bawakan juga si pucuk rebung
Kalau tuan bijak bestari
Binatang apa tanduk dihidung ?

Beras ladang sulung tahun
Malam malam memasak nasi
Dalam batang ada daun
Dalam daun ada isi

Terendak bentan lalu dibeli
Untuk pakaian saya turun kesawah
Kalaulah tuan bijak bestari
Apa binatang kepala dibawah ?

Kalau tuan muda teruna
Pakai seluar dengan gayanya
Kalau tuan bijak laksana
Biji diluar apa buahnya

Tugal padi jangan bertangguh
Kunyit kebun siapa galinya
Kalau tuan cerdik sungguh
Langit tergantung mana talinya ? 

Pantun

Hallo sobat,, 
SKSI mau Update lagi nihhh.. oh yah berhubung SKSI ada Praktek B. Indonesia,, SKSI mau share Pantun ^^ Ok langsung aja cekkkidottt :)

Pantun

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca: uppasa). Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.

Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.

Karmina dan talibun merupakan bentuk kembangan pantun, dalam artian memiliki bagian sampiran dan isi. Karmina merupakan pantun “versi pendek” (hanya dua baris), sedangkan talibun adalah “versi panjang” (enam baris atau lebih).

Peran pantun

Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berfikir. Pantun melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar. Ia juga melatih orang berfikir asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata yang lain.

Secara sosial pantun memiliki fungsi pergaulan yang kuat, bahkan hingga sekarang. Di kalangan pemuda sekarang, kemampuan berpantun biasanya dihargai. Pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam berfikir dan bermain-main dengan kata.Namun demikian, secara umum peran sosial pantun adalah sebagai alat penguat penyampaian pesan.

Struktur pantun

Menurut Sutan Takdir Alisjahbana fungsi sampiran terutama menyiapkan rima dan irama untuk mempermudah pendengar memahami isi pantun. Ini dapat dipahami karena pantun merupakan sastra lisan.

Meskipun pada umumnya sampiran tak berhubungan dengan isi kadang-kadang bentuk sampiran membayangkan isi. Sebagai contoh dalam pantun di bawah ini:

Air dalam bertambah dalam
Hujan di hulu belum lagi teduh
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belum lagi sembuh

Jenis-jenis Pantun :
Berbalas Pantun


Berbalas Pantun – Pantun Tema Nasehat

Ada kakek yang sudah tua
Sedang berdiri di depan kali
Pemuda janganlah memakai narkoba
Karena bisa merugikan diri sendiri

Ada anak sedang membaca
Sambil memakan pulut ketan
Saya tak akan memakai narkoba
Karena itu perbuatan setan

Jalan-jalan ke tanah Jogja
Jangan lupa sama pacar
Wahai kamu anak remaja
Janganlah suka bertindak kasar

Ada bunga rapih di tata
Warna cantik berbelah-belah
Wahai engkau kakak tercinta
Maafkan aku yang telah bersalah

Ada wanita separuh baya
Punya sakit tapi ditahan
Jangan meminta maaf kepada saya
Minta maaflah kepada tuhan

Gadis manis siapa yang punya
Yang punya si jantung hati
Terima kasih atas nasehatnya
Akan ku ingat sampai mati



Berbalas Pantun – Pantun Tema Cinta
Anak ayam tinggal empat
Ditinggal induknya jalan-jalan
Kami dari IPS 4
Ingin sampaikan pantun pergaulan

Dari hulu menuju kanal
Jangan lagi balik ke hulu
Maunya sih kepingin kenal
Apalah daya hati malu

Pergi kepasar membeli sandal
Jangan lupa membawa duku
Kalau memang kepingin kenal
Katakan saja tak usah malu

Jalan-jalan kepasar baru
Jangan lupa membeli pepaya
Kalau abang boleh tahu
Nama adik siapa

Mengejar ayam siang hari
Ayamnya manjat kelapa
Nama adik andra lita utari
Nama abang siapa

Anak pak lurah namanya sani
Kakinya ketusuk duri
Nama abang hairul dani
Rumah abang di way krui

Pohon randu tumbuh di kota
Taman kota pun jadi terhiasi
Rindu di dada tiada terkira
Karena menanti pujaan hati

Burung terbang menuju kandang
Karena perut sudah terisi
Abang jadi tidak berani datang
Karena bapakmu galak sekali

Kena paku ban harus ditambal
Jangan sampai di bawa jalan
Walau ayahku berkumis tebal
Tapi ayahku bukanlah macan
Buah bacang bukan pepaya
Nanas bersisik bukan berduri
Kalau abang boleh bertanya
Apakah adik masih sendiri

Berlarang kita naik perahu
Layar berkembang di udara
Kalau boleh adik tahu
Apa maksud abang bertanya

Jangan dimakan nasi basi
Karena itu sudah terkena hama
Kalau adik masih sendiri
Bolehkah kita jalan bersama

Menari harus dengan irama
Tapi jangan seorang diri
Boleh saja jalan bersama
Asal jangan mencuri hati

Menjangan bukanlah rusa
Kalau dikejar akan berlari
Kalau memang ada rasa
Apa tak boleh jatuh hati

Menulis pakailah tinta
Janganlah memakai gincu
Apa benar abang cinta
Atau abang Cuma merayu

Bedak pupur dibuat dari sagu
Untuk mengias wajah sendiri
Wahai adik janganlah ragu
Abang cinta setengah mati

Begadang makannya wajib
Hisab juga rokok cerutu
Kalau abang cinta adik
Katakan saja  i love you

Cinta itu ikatan hati
Jangan dibuat semaunya
Mari kita mengikat janji
Untuk bersama selamanya

Pantun Adat

Menanam kelapa di pulau Bukum
Tinggi sedepa sudah berbuah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar di Kitabullah

Ikan berenang didalam lubuk
Ikan belida dadanya panjang
Adat pinang pulang ke tampuk
Adat sirih pulang ke gagang

Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pusaka

Bukan lebah sembarang lebah
Lebah bersarang dibuku buluh
Bukan sembah sembarang sembah
Sembah bersarang jari sepuluh

Pohon nangka berbuah lebat
Bilalah masak harum juga
Berumpun pusaka berupa adat
Daerah berluhak alam beraja

Pantun Agama

Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa

Daun terap di atas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba

Bunga kenanga di atas kubur
Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa

Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat dipintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang

Pantun Budi

Bunga cina di atas batu
Daunnya lepas kedalam ruang
Adat budaya tidak berlaku
Sebabnya emas budi terbuang

Diantara padi dengan selasih
Yang mana satu tuan luruhkan
Diantara budi dengan kasih
Yang mana satu tuan turutkan

Apa guna berkain batik
Kalau tidak dengan sujinya
Apa guna beristeri cantik
Kalau tidak dengan budinya

Sarat perahu muat pinang
Singgah berlabuh di Kuala Daik
Jahat berlaku lagi dikenang
Inikan pula budi yang baik

Anak angsa mati lemas
Mati lemas di air masin
Hilang bahasa karena emas
Hilang budi karena miskin

Biarlah orang bertanam buluh
Mari kita bertanam padi
Biarlah orang bertanam musuh
Mari kita menanam budi

Ayam jantan si ayam jalak
Jaguh siantan nama diberi
Rezeki tidak saya tolak
Musuh tidak saya cari

Jikalau kita bertanam padi
Senanglah makan adik-beradik
Jikalau kita bertanam budi
Orang yang jahat menjadi baik

Kalau keladi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas
Kalau budi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas

Pantun Jenaka

Pantun Jenaka adalah pantun yang bertujuan untuk menghibur orang yang mendengar, terkadang dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban, sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan pantun jenaka diharapkan suasana akan menjadi semakin riang. Contoh:

Di mana kuang hendak bertelur
Di atas lata dirongga batu
Di mana tuan hendak tidur
Di atas dada dirongga susu

Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat

Sakit kaki ditikam jeruju
Jeruju ada didalam paya
Sakit hati memandang susu
Susu ada dalam kebaya

Naik kebukit membeli lada
Lada sebiji dibelah tujuh
Apanya sakit berbini janda
Anak tiri boleh disuruh

Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya

Jalan-jalan ke rawa-rawa
Jika capai duduk di pohon palm
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm

Limau purut di tepi rawa,
buah dilanting belum masak
Sakit perut sebab tertawa,
melihat kucing duduk berbedak

jangan suka makan mentimun
karna banyak getahnya
hai kawan jangan melamun
melamun itu tak ada gunanya

Pantun Kepahlawanan

Pantun kepahlawanan adalah pantun yang isinya berhubungan dengan semangat kepahlawanan

Adakah perisai bertali rambut
Rambut dipintal akan cemara
Adakah misai tahu takut
Kamipun muda lagi perkasa

Hang Jebat Hang Kesturi
Budak-budak raja Melaka
Jika hendak jangan dicuri
Mari kita bertentang mata

Kalau orang menjaring ungka
Rebung seiris akan pengukusnya
Kalau arang tercorong kemuka
Ujung keris akan penghapusnya

Redup bintang haripun subuh
Subuh tiba bintang tak nampak
Hidup pantang mencari musuh
Musuh tiba pantang ditolak

Esa elang kedua belalang
Takkan kayu berbatang jerami
Esa hilang dua terbilang
Takkan Melayu hilang dibumi

Pantun Kias

Ayam sabung jangan dipaut
Jika ditambat kalah laganya
Asam digunung ikan dilaut
Dalam belanga bertemu juga

Berburu kepadang datar
Dapatkan rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagaikan bunga kembang tak jadi

Anak Madras menggetah punai
Punai terbang mengirap bulu
Berapa deras arus sungai
Ditolak pasang balik kehulu

Kayu tempinis dari kuala
Dibawa orang pergi Melaka
Berapa manis bernama nira
Simpan lama menjadi cuka

Disangka nenas ditengah padang
Rupanya urat jawi-jawi
Disangka panas hingga petang
Kiranya hujan tengah hari

Pantun Nasihat

Kayu cendana di atas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang

Kemuning ditengah balai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri

Parang ditetak kebatang sena
Belah buluh taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak penuh menaruh ilmu

Padang temu padang baiduri
Tempat raja membangun kota
Bijak bertemu dengan jauhari
Bagaikan cincin dengan permata

Ngun Syah Betara Sakti
Panahnya bernama Nila Gandi
Bilanya emas banyak dipeti
Sembarang kerja boleh menjadi

Jalan-jalan ke kota Blitar
jangan lupa beli sukun
Jika kamu ingin pintar
belajarlah dengan tekun

Pantun Percintaan

Coba-coba menanam mumbang
Moga-moga tumbuh kelapa
Coba-coba bertanam sayang
Moga-moga menjadi cinta

Limau purut lebat dipangkal
Sayang selasih condong uratnya
Angin ribut dapat ditangkal
Hati yang kasih apa obatnya

Ikan belanak hilir berenang
Burung dara membuat sarang
Makan tak enak tidur tak tenang
Hanya teringat dinda seorang

Anak kera di atas bukit
Dipanah oleh Indera Sakti
Dipandang muka senyum sedikit
Karena sama menaruh hati

Ikan sepat dimasak berlada
Kutunggu di gulai anak seberang
Jika tak dapat di masa muda
Kutunggu sampai beranak seorang

Kalau tuan pergi ke Tanjung
Kirim saya sehelai baju
Kalau tuan menjadi burung
Sahaya menjadi ranting kayu.

Kalau tuan pergi ke Tanjung
Belikan sahaya pisau lipat
Kalau tuan menjadi burung
Sahaya menjadi benang pengikat

Kalau tuan mencari buah
Sahaya pun mencari pandan
Jikalau tuan menjadi nyawa
Sahaya pun menjadi badan.

Pantun Peribahasa

Berakit-rakit kehulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian

Ke hulu memotong pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Jangan jadi sesal kemudian

Kerat kerat kayu diladang
Hendak dibuat hulu cangkul
Berapa berat mata memandang
Barat lagi bahu memikul

Harapkan untung menggamit
Kain dibadan didedahkan
Harapkan guruh dilangit
Air tempayan dicurahkan

Pohon pepaya didalam semak
Pohon manggis sebasar lengan
Kawan tertawa memang banyak
Kawan menangis diharap jangan

Pantun Perpisahan

Pucuk pauh delima batu
Anak sembilang ditapak tangan
Biar jauh dinegeri satu
Hilang dimata dihati jangan

Bagaimana tidak dikenang
Pucuknya pauh selasih Jambi
Bagaimana tidak terkenang
Dagang yang jauh kekasih hati

Duhai selasih janganlah tinggi
Kalaupun tinggi berdaun jangan
Duhai kekasih janganlah pergi
Kalaupun pergi bertahun jangan

Batang selasih mainan budak
Berdaun sehelai dimakan kuda
Bercerai kasih bertalak tidak
Seribu tahun kembali juga

Bunga Cina bunga karangan
Tanamlah rapat tepi perigi
Adik dimana abang gerangan
Bilalah dapat bertemu lagi

Kalau ada sumur di ladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Kalau ada umurku panjang
Bolehlah kita bertemu lagi

Pantun Teka-teki

Kalau tuan bawa keladi
Bawakan juga si pucuk rebung
Kalau tuan bijak bestari
Binatang apa tanduk dihidung ?

Beras ladang sulung tahun
Malam malam memasak nasi
Dalam batang ada daun
Dalam daun ada isi

Terendak bentan lalu dibeli
Untuk pakaian saya turun kesawah
Kalaulah tuan bijak bestari
Apa binatang kepala dibawah ?

Kalau tuan muda teruna
Pakai seluar dengan gayanya
Kalau tuan bijak laksana
Biji diluar apa buahnya

Tugal padi jangan bertangguh
Kunyit kebun siapa galinya
Kalau tuan cerdik sungguh
Langit tergantung mana talinya ? 

Gimana sekarang udah tau kan jenis jenis Pantun^^ beserta contohnya,,.. cukup yahh untuk pantun nya ...
Sekian,,
Bye Sobat. :)